Searching...
Selasa, 10 September 2013

Pentingnya siklus ekonomi untuk siklus investasi maksimal

Jika Anda investor saham atau berniat untuk berinvestasi di saham, penting sekali untuk mengenali siklus ekonomi dan sektor industri terkait. Tidak hanya bumi saja yang berotasi, tidak hanya alam yang punya siklus, namun industri juga punya siklus.

Dalam bursa saham, sektor-sektor industri tidak selalu bergerak bebarengan. Pada masa tertentu ada 1 atau 2 sektor yang menonjol dan yang lainnya melambat. Seperti halnya roda yang berputar, ekonomi juga mengalami siklus, ada siklus naik dan siklus turun.

Saat siklus itu turun, saat itulah terjadi resesi, jika semakin buruk akan terjadi resesi yang berkepanjangan (depresi). Siklus itu berlanjut sampai ekonomi mulai pulih lalu kemudian tumbuh sampai puncak, kemudian siklus mulai pada resesi lagi. Pada siklus perekonomian yang berbeda, maka sektor yang bertumbuh umumnya berbeda pula.

Oleh karena itu penting sekali memahami siklus supaya kita dapat memilih saham yang tepat pada sektor yang tepat. Ada 4 siklus dalam perekonomian yang berdampak pada bursa saham, diantaranya: Early Recession, Full Recession, Early Recovery & Full Recovery.

Early Recession mengakibatkan produksi turun & suku bunga cenderung tinggi. Apa saja sektor yang terimbas? Pada masa early recession, yang cepat terimbas turun adalah sektor perbankan, properti dan aneka industri.

Setelah early recession, maka kita sampai ke siklus puncak (Full recession). Apa yang terjadi pada masa Full Recession? Pada masa Full Recession PDB merosot sangat buruk sehinga keyakinan konsumen berkurang. Lalu apa lagi? Pada saat Full Recession suku bunga diturunkan dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Umumnya sektor yang tetap tumbuh pada saat Full Recesssion adalah sektor teknologi karena sektor tesebut cenderung berinovasi. Selain infrastruktur,sektor barang konsumsi juga tahan terhadap resesi karena bgaimanapun orang selalu butuh infrastruktur serta kebutuhan sehari-hari (consumer goods) seperti makan dan mandi.

Contoh saham infrastruktur: PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Saham sektor barang konsumsi PT Unilever Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Maka,pada saat resesi disarankan untuk memegang saham yang sifatnya defensif.

Setelah terjadi Full Recession siklus selanjutnya adalah Early Recovery. Apa yang terjadi pasa masa ini ? Pada masa Early Recovery ini, kondisi berbanding terbalik dengan kondisi saat resesi.

Sektor yang diuntungkan pada situasi Early Recovery adalah perbankan. Mengapa demikian ? Pada masa early recovery,orang mulai menjalankan usahanya, akibatnya laba perbankan naik. Pada siklus Early Recovery perekonomian mulai tumbuh lagi & lancar, sektor yang paling diuntungkan adalah sektor pertambangan & energi. Pertambangan/energi untung pada masa Early Recovery karena pengoperasian pabrik membutuhkan pasokan energi & bahan baku.

Siklus akhir dari rotasi ekonomi adalah siklus Full Recovery di mana pertumbuhan ekonomi berkembang pesat. Pada masa Full Recovery itulah, berita positif tentang perekonomian banyak diumumkan.

Pada situasi Full Recovery ini banyak perusahaan yang berekspansi. Inflasi pada situasi Full Recovery ini cenderung naik, karena didukung adanya pertumbuhan ekonomi, suku bunga mulai meningkat.

Full Recovery, sektor yang diuntungkan adalah sektor keuangan, properti, otomotif, perdagangan, konsumsi, jasa dan manufaktur. Setelah masuk Full Recovery, maka yang namanya siklus, akan kembali ke siklus awal lagi yaitu Early Recession.

Jika kita tahu sektor mana saja yang diuntungkan, kita bisa memilih sektor di saat tepat agar profit maksimal.

Salam profit.

*) Ellen May, Penulis buku Best Selling Smart Traders Not Gamblers, praktisi pasar modal, @pakarsaham
Sumber :detik.com

0 komentar :

Posting Komentar

 
Back to top!